Presiden Jokowi dan Mentan SYL Melanjutkan Panen Padi Nusantara di Ngawi, Jawa Timur
Ngawi (11/03/3023) – Setelah dilakukan panen raya di Kebumen Jawa Tengah pada tanggal 9 Maret 2023, Presiden Joko Widodo dan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo melakukan Panen Padi Nusantara di Ngawi, Jawa Timur. Kegiatan tersebut merupakan bagian dari rangkaian Panen Nusantara Satu Juta Hektar yang telah dilakukan secara serentak di 30 propinsi dan 113 titik di seluruh Indonesia. Menteri Sekretaris Kabinet, Pramono Anung, Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, dan Jajaran Kementerian Pertanian dan Pemkab Ngawi, Jawa Timur turut hadir dalam kegiatan Panen Padi Nusantara tersebut.
“Saya melihat memang ada perbedaan, terutama di produktivitas per hektare. Di Ngawi sudah ada yang mencapai 10,5 ton per hektar dan ada yang 8 ton per hektar” ujar Presiden Jokowi terkait perbedaan produktivitas di kedua lokasi.
Produktivitas padi berbeda di setiap wilayah tergantung karakteristik lahan, varietas, sarana prasarana pertanian yang digunakan dan lainnya. Karakteristik lahan yang dimaksud diantaranya adalah kesuburan tanah dan ketersediaan air.
“Saya kira memang setiap daerah memiliki kesuburan yang berbeda-beda, memiliki manajemen yang berbeda-beda, mengenai pengairan dan lain-lain, sehingga menurut saya ini baik untuk petani.” Jokowi melanjutkan.
Manajemen pada usaha tani sawah memerlukan pemantauan yang baik, diantaranya adalah pemantauan terkait luas tanam, luas panen dan, produksi padi. SISCrop atau Sistem Informasi Standing Crop yang dikembangkan Kementerian Pertanian berguna untuk memantau fase pertumbuhan tanaman padi menggunakan citra satelit, sehingga didapatkan estimasi luas panen dan produksi di seluruh Indonesia.
Estimasi luas panen dan produksi beras Kab. Ngawi, Jawa Timur untuk Januari sampai April 2023 yang dihasilkan oleh SISCrop adalah 53.862 ha dan 185.215 ton. Diharapkan dengan terus dikembangkannya metode pemantauan produksi padi melalui citra satelit dan berkolaborasi dengan metode KSA BPS, data yang dihasilkan dapat lebih akurat. Hal tersebut demi terciptanya Pertanian yang Maju, Mandiri dan Modern untuk Indonesia.